Sabtu, 27 Februari 2016

Hutan mangrove guraping tumbuh di sepanjang pantai teluk guraping yang terletak dalam wilayah administrative pemerintahan kelurahan guraping, wilaya kota sofifi. secara geografis kota sofifi antara 0050’LS dan 0020’LU,127030’BT, dengan batas-batas wilaya kota sebelah utara berbatasan dengan kecamatan jailolo, sebelah selatan dengan kecamatan gane barat, sebelah barat dengan kecamatan makian.
Jarak kawasan mangrove guraping dengan pusat pemerintahan kecamatan adalah  5 km ,sedangkan dengan ibu kota kabupaten dan ibu kota provinsi maasing-masing ± 19 km dan ± 27 km (data monografi kelurahan guraping, tahun 2003). Kelurahan guraping dapat dicapai dari kota ternate dengan transportasi air (speedboat) dalam waktu tempuh 45-60 menit.
Hutan mangrove guraping memiliki luas 1.512.644,2 m² (151,3 Ha), tumbuh di sepanjang pantai tangjung sora hingga perbukitan gosale, sejauh ± 6.673,6 m (6,7 km). ketebalan tegakan ± 1 m hingga 740,7 m. keseluruhan areal hutan mangrove termasuk areal pemukiman yang telah di tinggalkan, kuburan, dan pulau sibu memiliki luas 3.709.507 m² (370,9 Ha). Pada sisi bagian depan areal mangrove guraping terjadi penyempitan semacam leher dengan lebar hanya 116,4 m, sehingga membentuk laguna dan menyerupai telaga. Luas perairan laguna 348.717,4 m² (34,9 Ha) dengan lebar 412 m pada bagian terlebar dan panjang 1.161,8 m (1,2 km). laguna ini memiliki keliling 3.400,6 m (3,4 km).
Pada bagian belakang hutan mangrove terdapat tanah kering yang datar dan sempit berbatasan langsung dengan daerah perbukitan. Kelerengan daerah perbukitan berkisar antara 10-20⁰, dengan batuan singkapan berupa batuan tersier dan kuartier. Batuan induk penyusun tanah terbesar adalah batuan basalt (bersifat basah) berasal dari kegiatan vulkanik. Tanah hutan mangrove di kelurahan guraping berupa tanah endapan (aluvial) dengan tekstur pasir berlempung pada daerah yang berbatasan dengan perairan, lempung berpasir pada bagian tengah dan lempung liat berpasir pada bagian dalam hutan mangrove yang berbatasan dengan hutan dataran rendah. Kedalaman lumpur berfariasi dari 20 cm-1 m.
Pada bagian laguna, kemasaman tanah yang berbatasan dengan hutan dataran rendah memiliki nilai pH 6,1; sedangkan pada daerah yang berbatasan dengan perairan laguna memiliki nilai pH 6,4. Pada bagian laguna, kemasaman tanah hutan mangrove bagian dalam berbatasan dengan hutan dataran rendah memiliki nilai pH 6,6; pada bagian tengah pH 6,9 dan terluar berbatasan dengan laut lepas memiliki nilai pH 7,3.

Kecepatan arus sebagai akibat gerakan pasang surut air laut berkisar 1-5 cm/detik, dengan kecepatan arus tertinggi terjadi disekitar jembatan atau mulut laguna. Kecepatan arus semakin melemah kearah luar teluk. Sifat fisik kimia perairan laguna, seperti salinitas berkisar antara 11-15 ‰, pH berkisar 7-8, kandungan oksigen terlarut berkisar 3,80-6,40 ppm dan nilai kecerahan berkisar antara 30-290 cm.

1 komentar:

  1. Judulnya "Gambaran Lokasi dan Ekologi Hutan Mangrove Guruaping"..
    Gambaran Lokasinya lumayan (meskipun masih menggunakan sumber lama/2003, dimana Tidore masih berstatus Kabupaten dan Provinsi Mal-Ut masih beribukota Ternate), pertanyaannya adalah "Mana penjelasan terkait Ekologi di lokasi ini..??" :-)

    BalasHapus

Design by Mangrove Guruaping